Mental Juara
Ngomongin soal mental ada kisah menarik waktu melakukan pendampingan Orang Tua Asuh di kampung Bali Kalideres. Suatu hari para wali adik binaan kami kumpulkan untuk berdiskusi mengenai kemandirian. Terungkaplah sebuah gagasan untuk memberikan mereka peluang usaha agar mampu membantu perekonomian keluarga. Lalu mulailah kami melakukan brainstorming mengenai ide tersebut dan mulailah kami melakukan inventarisir ;
1. Keluhan mereka bahwa kami ndak bisa masak dan meramu produk untuk jualan, lalu kami sambut dengan solusi bahwa rekan kami siap untuk mengajarkan.
2. Kami fikir perkara selesai lalu mereka menjawab kembali bahwa tidak punya peralatan u tuk memasak,lalu kami sambut dengan jwaban bahwa perlengkapan akan kami sediakan
3. Apakah perkara selesai tidak mereka lalu menjawab kami ndak punya modal kami pun menyambutnya dengan tenNg bahwa modal akan kami berikan
4. Selesai ternyata tidak, mereka pun menjawab kembali bahwa mereka Tidak Bisa Berdagang ...... Seketika itu pula pembicaraan kami hentikan.
Ketiga alasan diatas semua memiliki solusi alternatif yg dapat dicarikan solusinya namun jika sdh bicara pada ketidakmampuan yg disadari maka hal ini lebih bersifat mental block dan rumusannya akan panjang deh..... Dan pastinya akan menjadi kendala besar
Ketidakmampuan yg disadari akan menjadi hambatan besar dari cita-cita yg dimiliki; mental yg rapuh, pesimistis akan membunuh secara perlahan tapi pasti semua mimpi dan asa yg kita miliki
0 komentar:
Posting Komentar